KLIK JOM FOLO DI SINI

Isnin, Februari 13, 2012

60 aktor, penulis dan sutradara di Israel boikot Zionis, seniman Malaysia bagaimana?



Tindakan boikot Israel bukan hanya dilakukan oleh aktivis pro-Palestin di luar Israel, tetapi juga oleh orang-orang Yahudi di dalam Israel sendiri. Kira-kira 60 aktor, penulis dan sutradara di Israel menyatakan menolak untuk tampil beraksi di bangunan pusat kebudayaan Israel yang baru dibangunkan di kawasan pemukiman haram Yahudi di Tebing Barat, Palestin.

Penolakan itu disampaikan seniman Israel ke Menteri Kebudayaan Limor Livnat. Acara peresmian itu merancang mengadakan berbagai acara pertunjukkan seni sepanjang tahun ini. Namun sejumlah seniman Israel menolak untuk beraksi di semua pemukiman haram Yahudi yang diduduki Israel itu. Mereka menyeru semua group-group teater Israel supaya hanya bergerak di dalam "garis hijau" atau di wilayah Israel sesuai kesepakatan perbatasan tahun 1967.

Menurut mereka pertunjukkan itu hanya akan memperkuat perusahaan-perusahaan yang membiayai pemukiman haram tersebut. Diantara seniman terkemuka Israel yang menandatangani petisyen itu ialah Yusuf Sweid, Rami Heuberger dan dramawan Joshua Sobol, yang karya-karya teaternya sering memenangi penghargaan. Sobol mengatakan, ia berharap petisyen pernyataan boikot itu akan dapat menggoncangkan perusahaan teater dan menekan perubahan cara fikir manajer-manajer group teater di Israel.

Menyusul petisyen itu, menajer bangunan kesenian Ariel Turgeman mengatakan bahawa para aktor, penulis dan sutradara yang sudah terikat kontrak tidak boleh membatalkan rencana pertunjukkan mereka. Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu terpaksa membawa masalah ini ke kabinet dan mengatakan, Israel berada dibawah serangan kelompok-kelompok internasional yang berkempen membiokot Israel. Termasuk serangan dari dalam Israel sendiri oleh kelompok lain yang juga bertindak seperti ini.

Menteri Kewangan Israel Yuval Steinitz menyarankan pemerintahan Netanyahu menarik bantuannya pada group teater yang menolak untuk tampil beraksi di bangunan keseniang Aruel ini. Steinitz menyebut tindakan seniman yang melakukan boikot ini sebagai sebagai sabotaj terhadap negara Israel.

Tiada ulasan: