KLIK JOM FOLO DI SINI

Rabu, Februari 23, 2011

Ghadafi ancam "inci ke inci": Rakyat Libya bawa senjata akan dihukum mati


Pemimpin Libya Muamar Ghadafi memerintahkan pasukan tenteranyanya untuk menghancurkan setiap pemberontak yang cuba menggoyang pemerintahannya selama 41 tahun. Dia juga memperingatkan kepada para demonstran bersenjata bahawa mereka akan dieksekusi dan berjanji memeranginya sampai akhir.

Dalam pidato yang tidak beraturan di televisyen, seperti dikutip AFP Selasa 22 Jan 2011, Ghadafi bersumpah untuk tetap berada di Libya sebagai pemimpin revolusi. Dia mengatakan akan mati sebagai martir di tanah nenek moyangnya dan berjuang sampai ke titisan darah terakhir.

Dengan memproklamirkan dukungan rakyat, Gadhafi memerintahkan tentara dan polisi untuk menghancurkan segala pemberontakan yang melawan pemerintahan tangan besinya selama empat dekad. Tercatat ratusan orang tewas dalam pemberontakan selama delapan hari terakhir.

Ghadafi juga mengancam untuk membersihkan Libya "rumah demi rumah" dan "inci demi inci".

Dalam siarang langsung, mantan Kolonel Angkatan Darat yang kini berusia 68 tahun itu mengatakan, "Muamar Ghadafi adalah pemimpin revolusi; Muamar Gadhafi tidak memiliki posisi rasmi untuk mundur. Dia adalah pemimpin revolusi selamanya."

"Ini negara saya, negara saya," teriaknya dalam pidato sekitar 75 minit yang berisi kata-kata pendek, semburan kata-kata marah, yang diselangi dengan gementar penumbuknya atau menunjuk jarinya.

Meski laporan tentang tentera, polisi dan milisi yang telah membunuh demonstran tak bersenjata tanpa pandang bulu telah tersebar dalam sepekan terakhir, Ghadafi mengatakan, "Kami belum menggunakan kekuatan".

Akan tetapi, dia mengatakan, "Jika situasi memburuk, kami akan menggunakannya sejalan dengan hukum internasional dan konstitusi Libya."

"Rakyat Libya bersama saya," katanya sambil menyerukan mereka muncul pada Rabu. "Tangkap tikus-tikus itu," katanya terhadap demonstran antipemerintah. "Pergilah dari rumahmu dan serang mereka di manapun mereka berada. Setiap rakyat Libya yang membawa senjata akan dihukum mati," tegasnya keras.

Tiada ulasan: